watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

DARI LES KECINTANYA GITA

Namaku Nova, l mahasiswa di sebuah perguruan
tinggi swasta di Malang. Kisah ini kualami saat aku
bertemu dengan seorang gadis yang bernama
Gita. Gita adalah seorang gadis pelajar sebuah
SMU di kota Malang. Perkenalan kami berawal
disaat aku mengantar adikku di pesta ulang tahun
temannya. Wajah yang cantik pikirku saat aku
mulai bertatapan mata dengan dia. Entah
bagaimana, lanjutnya hingga seminggu setelah
perkenalan kami peristiwa ‘nikmat’ ini terjadi.

Saat itu cuaca kota Malang sedang mendung,
sekitar pukul 16.40 aku menerima telepon dari
Gita, bahwa dia akan datang ke rumah
kontrakanku untuk belajar Fisika bersama. Kira-
kira pukul 18.00 bel pintu rumahku mengalun,
segera kubuka pintunya dan betapa aku sangat
terpesona melihat pemandangan indah yang kini
ada di hadapanku.
“Gita.., e.. e.. si.. silakan masuk..!” kataku dengan
agak terpatah-patah.

“E.., Rina ada Mas..?” tanyanya sambil
pandangannya melihat ke dalam rumah.
Saat itu memang Rina adikku sedang pergi ke
rumah tante yang tidak jauh dari jalur rumah
kontrakanku. Tidak lama kemudian kami duduk di
sofa ruang tamu sambil mengerjakan tugas Fisika
yang diberikan gurunya siang tadi.
“Ada PR apa..?” tanyaku.
“Ini lho Mas.. diberi tugas untuk ngerjakan bab
tentang Thermodinamika. Padahal aku paling
sebel deh kalo belajar fisika,” ungkapnya dengan
nada agak sewot.

“Ya udah.. nggak pa-pa, entar kalo Mas bisa Mas
bantuin ya..?”
Segera aku mengambil posisi duduk melantai di
antara meja dan sofa. Gita pun segera
mengeluarkan buku yang sejak tadi bernaung di
dalam tas warna hijau muda yang dibawanya.
Akhirnya aku pun ikut bermain dalam soal-soal
yang dia kerjakan. Sesekali saat aku menjelaskan
tentang jawaban itu, pandangannya kurasakan
kosong menuju wajahku. Dan terkadang tanpa
sengaja, siku tanganku menyentuh dua buah
tonjolan yang ada di bagian dadanya.
“Sebentar.., Mas buatin minum dulu ya..?” kataku
sambil beranjak dari sampingnya.
Tidak berapa lama kemudian aku kembali sambil
membawa dua buah gelas minuman.
“Rina.. kok belum datang juga sich Mas..?”
ungkapnya manja.

“Tunggu aja.. entar lagi dia pulang.” jawabku.
“Oh ya.., gimana PR-nya, udah beres atau..
masih ada lagi yang harus dikerjakan..?” kataku
sambil kembali aku duduk di posisi semula.
“Kayaknya.. udah.” jawabnya sambil membuka
lembaran buku tugasnya.
Waktu terus berjalan.. dan kulihat saat itu sudah
pukul 19.25 WIB. Saat itulah aku mulai merasakan
ada getar-getar nafsu yang kian menggelora di
dalam benakku. Saat itulah aku mulai berani
mengungkapkan kata-kata rayuan yang
membuatnya tersipu. Entah berawal dari mana
hal ini terjadi. Kupegang lengan tangannya.., dia
mulai memandangku dengan penuh rasa malu.
Namun tidak kuhentikan aksiku disini, malahan
aku semakin berani untuk membenamkan bibirku
ke bibirnya yang mungil dan merah basah itu.
Sepintas aku melihat dia memejamkan matanya
dengan sayup, dan membalas kecupan bibirku
dengan lembutnya. Tanganku mulai menjelajah
di bagian-bagian sensitifnya. Kuselipkan tanganku
di bagian kancing bajunya, aku semakin bernafsu
saat aku menyentuh dan meremas bagian
payudaranya yang kenyal dan padat berisi itu.

Segera aku merayap turun menciumi bagian
lehernya, dan.. “Ouhgf..!” terdengar lirih desah
nafasnya yang membuat nafsuku semakin
menggejolak.
Tiba-tiba.., “Kring.., kring..,” kami sempat terkejut
mendengar suara telepon itu.
Segera aku berdiri untuk menerima telepon
tersebut.
“Halo..?” terdengar suara disana yang aku hafal
betul, itu suara Rina.
“Mas.. sorry, aku nggak pulang malam ini. Aku
bobok di rumah Tante Mira. Oh ya.., kalau Gita
datang, bilangin bukunya ada di alamari bacaku.
Udah dulu ya.., daag..,” katanya tanpa memberi
aku kesempatan untuk menjawab.
Dengan agak kesal kuletakkan gagang telepon di
tempatnya.

“Telpon dari siapa Mas..?” kutangkap suara itu dari
hadapanku berdiri.
“Oh.., ini dari Rina. Dia nggak pulang malam ini..,”
kataku.
“Jadi Rina nggak pulang..? Kalo gitu saya pulang
dulu ya Mas..!” katanya sambil memasukkan
buku-bukunya ke dalam tasnya.
“Eit.., mau kemana..?” tanyaku sambil aku
mendekatinya.
“Gita.., malam ini kamu tidur di sini aja. Besok
pagi aku anterin pulang deh..,” kataku.

“Tapi..” jawabnya.
Tanpa basa basi aku ambil gagang telepon dan
segera kutelepon rumahnya, dan kusampaikan
pada orang tuanya hal tersebut. Segera aku
menutup semua pintu rumah, dan
membimbingnya masuk ke dalam kamarku. www.ceritaindo.sextgem.com Di
sana kami melanjutkan percumbuan yang sejak
tadi tidak dapat kutahan.
Kurebahkan tubuhnya di atas tempat tidurku..,
dan.., “Mas..” kudengar lirih suaranya mengharap
padaku untuk meneruskan ciuman yang saat itu
kuhujamkan ke bagian sela-sela leher dan
dagunya.
Aroma tubuh yang menggejolak membuatku
semakin panas. Tanganku meraih lipatan kain
yang menutupi bagian dadanya, kusibakkan kain
tersebut dan kini.. aku melihat dengan jelas dua
buah bukit yang padat berisi dengan lembah
sekelilingnya berwarna putih.., bersih dan, oh..
sangat menggairahkan.

Entah apa yang dia rasakan.., tiba-tiba ada
sesuatu yang menyentuh di bagian depan
celanaku, dan ternyata jemari tangannya yang
lentik telah mulai menyentuh permukaan penisku
yang sejak tadi menegang.
“Aku mau.. menemani kamu malam ini.. tapi,
kumohon jangan kau renggut kesucianku
sayang..” terdengar pintanya di sela-sela gelora
nafsuku yang semakin menjadi.
Aku semakin tidak perduli dengan apa yang dia
katakan. Dan tanpa pikir panjang lagi, kulepaskan
gaun yang menutupi bagian perutnya ke bawah.

Wow.., sungguh pesona yang menajubkan,
kulihat CD-nya yang berwarna jingga terasa
membias dan menambah semakin tinggi
hasratku untuk.. eghghgh. Kutarik CD-nya hingga
sempurnalah kini tubuhnya untuk telanjang bulat.
Betapa tidak aku terangsang, tubuh yang putih
mulus dan sangat beautiful itu kini tergeletak di
hadapanku tanpa sehelai benang. Aku hanya
melihat dia memejamkan matanya sambil
terdengar isak tangis kecil yang semakin
menambah indah malam itu. Seperti terhipnotis..,
dia hanya diam saat aku menjilati bagian
vaginanya. Aroma khas vagina yang selama ini
selalu kudambakan kini telah menyelubungi
semua hidungku. Lidahku semakin berani untuk
mejulur masuk ke sela-sela liang itu. Tidak lama
kemudian kurasakan vagina itu basah oleh cairan
yang keluar dari liang itu.


Dan kudengarkan, “Eeefsstt.., Mass.. oughf..!”
desisan nafsu dari seorang gadis SMU.
Segera kuatur posisi ‘69′ agar aku pun
merasakan hal yang sama. Kira-kira 15 menit
kulakukan itu. Kini tibalah untuk penisku yang
tegang dari tadi, kini mulai menyentuh bibir luar
vagina Gita yang sudah cukup basah dengan
cairan. Kuselipkan pelan.. pelan.. masuk ke dalam
dan sedikit demi sedikit kurasakan cengkraman
otot-otot vaginanya.
Sementara itu .. aku dengarkan lirih .. suara Gita
menahan sakit karena tekanan penisku kedalam
liang vaginanya. Sesaat kemudian aku benar-
benar telah menembus “gawang” keperawanan
Gita sambil teriring suara jeritan kecil “Ooohhgfg..
sa..kiit..Mass..”, aku pun semakin cepat untuk
mengayunkan pinggulku maju mundur .. demi
tercapainya kepuasan ..Kira-kira 10 menit aku
melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan
denyutan yang semakin keras untuk menarik
penisku lebih dalam lagi, dan.. “Terus.., Mas..,
terus.. kan..! Ayo.., teruskan.. sedikit lagi.., ayo..!”
kudengar pintanya sambil mengikuti gerakan
pinggulku yang semakin menjadi.


Dan tidak lama kemudian badan kami berdua
menegang sesaat, lalu.., “Seerr..!” terasa
spermaku mencair dan keluar memenuhi vagina
Gita, kami pun lemas dengan keringat yang
semakin membasah di badan.
Kulihat Gita begitu beseri sambil menciumi tubuh
dan bibirku.
Dia kemudian berkata, “Cintailah aku selamanya..,
agar kau dan aku akan selalu merasakan hal ini..”
Segera kucabut penisku yang masih tenggelam di
dalam vaginanya, dan kurasakan hangat serta
kulihat merah darah perawannya Gita.
Aku tiba-tiba terbangun, dan kusadari kini Gita
telah ada di sampingku sebagai calon isteriku
yang sebentar lagi menikah. Kusadari hal itu
semua hanyalah.. mimpi yang indah.


Adult | GO HOME | Exit
1/912
U-ON

inc Powered by Xtgem.com